Sabtu, 24 Januari 2015

EUNHYUK



SPECIAL DAY

Tittle                :Special Day  (part 1)
Genre              : Romance, school life, friendship
Leghth             : twoshoot
Rated              : 15
Main Cast        : Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk, Kim Hyun Jin dan Lee Donghae (oc) and other cast.
Author             : Lely Oktaviani
Twitter             : @Oktavia_lely
Facebook        : Lely_oktaviani96@yahoo.com
Disclaimer       : Cast bukan milik author melainkan milik Tuhan, keluarga dan diri mereka sendiri. Author cuma pinjam nama. FF asli dari otak author not plagiat. Tidak boleh sembarangan mengcopy FF tanpa iijn. Warning ! typo bertebaran dimana-mana. Gomawo.

_HAPPY READING_         

            Seorang yeoja cantik tampak menghentak-hentakan kaki pelan ke tanah sambil sesekali melihat ke jendela kamar yang berada tepat di samping rumahnya. Dia sangat kesal dan berpikir apa yang sebenarnya di lakukan temannya itu hingga tak kunjung keluar rumah. Yeoja itu mengerucutkan bibirnya. Walaupun ini sudah menjadi kebiasaannya tiap pagi tetapi dia juga merasa kesal. Karena tidak sabar menunggu lebih lama lagi dia putuskan untuk menghampiri rumahnya.
Dia mengetuk pintu rumah itu pelan tetapi tidak ada tanda-tanda orang akan membuka pintu. Yeoja itu melirik garasi, biasanya ada sebuah mobil terparkir disana tetapi kali ini tidak. ‘Apa tuan dan nyonya Kim sedang tidak ada di rumah ? pantas saja dia tidak kunjung keluar’ pikirnya. Saat dia mulai menyadari bahwa si orang tua pemilik rumah pergi, dia mulai mengetuk pintu brutal sambil menggerakan kenop pintu tetapi terkejutnya dia saat mendapati bahwa pintu itu tidak terkunci.
“Kebiasaan.” Katanya lirih. Dia mulai berlari langsung menuju kamar yang berada di lantai dua. Dia membuka pintu kamar yang lagi-lagi tidak terkunci dan mendapati seorang namja yang tengah tertidur cantik di atas tempat tidur dengan selimutnya yang hangat.
“YA ! LEE HYUKJAE, IREONA.. ” teriak si yeoja sambil membuka selimut brutal tetapi si namja yang di panggil Lee Hyuk Jae itu hanya menggeliatkan tubuhnya tanpa berniat untuk meninggalkan tempat ternyamannya. Karena jam yang semakin berjalan dan yeoja itu tidak ingin terlambat karena kelakuan si namja dia menggunakan segala cara untuk membangunkannya.
“YA ! MONYET. IREONA..” Teriak yeoja itu tak kalah kerasnya di depan telinga si namja sambil menendang pantat Hyukjae yang memaksanya untuk terbangun akibat kelakuan teman yeoja-nya ini.
“Aghhh..” Kata si namja berteriak sambil meraih selimut untuk menutupi tubuhnya. “Apa yang kau lakukan di kamarku ?” Tanya si namja membelalakan matanya pada si yeoja.
“Tentu saja membangunkanmu. Pabo.” Jawab si yeoja enteng.
“Ah, menurutmu aku percaya ? bilang saja kau ingin melihat tubuhku tanpa pakaian.”
“Kau gila. Bisa rusak mataku melihat badan kurus keringmu itu. Cepat bangun, dasar pemalas.”
“Jam berapa sekarang ?” Si yeoja melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
“Jam setengah tujuh.” Jawabnya menghadap ke arah Hyukjae.
“MWO ? kenapa kau baru membangunkanku ?” Kata Hyukjae melompat dari tempatnya dengan hanya memakai boxer tanpa menghiraukan yeoja yang berdiri di depannya. Hyukjae mengganti baju sambil berlari mengambil tasnya tanpa mengganti buku yang ada di dalamnya. Kemudian berlari ke dalam kamar mandi, tidak sampai satu menit dia sudah keluar dengan wajah basah. Dia berlari meraih dasinya dan mengalungkannya di leher. Dia memakai kaos kaki yang berserakan di lantai dan langsung memasukan sepatu ke dalam kakinya.
Sedangkan si yeoja hanya menahan tawa melihat Hyukjae berlari kesana kemari di dalam kamarnya yang sebenarnya tidak layak di sebut kamar karena barang berserakan dimana-dimana.
“Selesai. Kajja, kita berangkat.” Ucap Hyukjae sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
“10 menit. Ini jauh lebih lama dari minggu lalu.” Kata si yeoja melihat jam tangannya.
“Jinjja ? padahal aku sudah melakukan secepat mungkin.”
“Ya ! kau tidak mandi ?”
“Haruskah aku melakukannya ?”
“Aish, dasar. Bahkan aku tidak ingat kapan terakhir kau mandi.”
“Ya ! aku selalu mandi saat pulang sekolah.”
“Jadi kau hanya mandi satu kali dalam sehari ?”
“Tidak juga, hanya saat eomma tidak ada di rumah. Kajja kita berangkat, nanti terlambat.” Kata Hyukjae sambil berjalan keluar dari kamarnya.
“Ya ! bukankah kau yang membuat kita hampir terlambat.” Kata si yeoja mempaoutkan bibirnya kesal.
Itulah aktifitas keseharian mereka berdua yang hampir di lakukan setiap hari. Lee Hyukjae yang biasa di panggil Eunhyuk oleh teman-temannya memang telah berteman lama dengan Kim Hyun Jin, yeoja cantik dan pintar yang sekaligus menjadi tetangganya. Pertemanan mereka di awali dengan Hyukjae yang membantu Hyun Jin saat tersesat di sekitar perumahan rumahnya karena Hyun Jin baru pindah  ke Seoul. Bahkan berkat kejadian itu keluarga mereka juga dekat. Keluarga Hyun Jin sempat mengundang keluarga Kai makan malam sebagai ucapan terima kasih karena telah mengantar Hyun Jin pulang ke rumah.
***
            Eunhyuk menghentikan motor sport hitamnya di tempat parkir. terlihat beberapa yeoja melihat ke arah mereka. Bukan ke arah mereka melainkan ke arah Eunhyuk. Ya, Eunhyuk. Di balik ke pemalasan dan kejorokannya, dia sangat populer di sekolah. Bukan karena wajahnya saja yang tampan dan terlihat manly tetapi dia juga jago dalam dance dan olahraga sepak bola. Tetapi jangan tanya soal otak, karena kepintaran Eunyuk hanya dalam menyembunyikan kumpulan blue film-nya. Berbeda dengan Hyun Jin yang merupakan siswa kebanggaan sekolahnya karena selalu memenangkan olympiade. Tetapi entah kenapa Eunhyuk bisa menjadi lebih populer dari Hyun Jin, mungkin karena fangirl jauh lebih fanatic di bandingkan fanboy.
“Lee Hyukjae, tunggu aku.” Kata Hyun Jin yang melihat Eunhyuk berjalan mendahuluinya yang membuat dia tertinggal jauh di belakang Eunhyuk. Karena mendengar teriakan Hyun Jin terpaksa membuat Eunhyuk berhenti. Melihat itu Hyun Jin mempercepat langkahnya menghampiri Eunhyuk.
“Ya ! kau ingin memamerkan kaki panjangmu eoh ?” Kata Hyun Jin setelah berada di samping Eunhyuk.
“Sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku Lee Hyuk Jae.” Jawab Eunhyuk kepada Hyun Jin.
“Lalu aku harus memanggilmu  apa ? Monyet ?”
“Aish, tentu saja Eunhyuk.” Kata Eunhyuk menatap Hyun Jin kesal.
“Arraseo,” Kemudian mereka kembali berjalan bersama. Eunhyuk berbelok ke arah gedung sebelah kanan yang di ikuti oleh Hyun Jin tetapi tiba-tiba saja Eunhyuk menghentikan langkahnya yang membuat hidung Hyun Jin berbenturan dengan punggung Eunhyuk.
“Kau kenapa ? kenapa berhenti tiba-tiba ?” Kata Hyun Jin sambil mengusap hidungnya yang merah berkat tabrakan yang tidak direncanakan tadi. Eunhyuk berbalik ke arah Hyun Jin.
“Apa yang kau lakukan ? bukankah kelasmu berada disana ?” Tunjuk Eunhyuk pada gedung yang berlawanan arah dari tempat mereka. Hyun Jin menatap arah yang di tunjuk Eunhyuk kemudian tersenyum ke arah Eunhyuk.
“Benar juga. Aku salah berbelok.” Jawabnya kemudian berbalik dan menuju gedung yang di maksud Eunhyuk.
“Aish, aku benar-benar. Tidak habis pikir yeoja seperti dia bisa menjuarai berbagai olympiade.” Kata Eunhyuk sebelum akhirnya berjalan kembali ke kelasnya.
Mereka memang seumuran dan lahir di tahun yang sama tetapi karena jarak bulan yang terlalu jauh membuat mereka berada di tingkat kelas yang berbeda. Eunhyuk yang berada di kelas 3 dan Hyun Jin di kelas 2. Walaupun begitu Hyun Jin enggan untuk memanggil Eunhyuk dengan imbuhan oppa. Dia lebih nyaman memanggilnya Hyukjae.
Pelajaran di kelas Hyun Jin pun di mulai tetapi siswa di kelas bukannya fokus dengan pelajaran yang di terangkan melainkan mencuri pandang ke arah luar jendela melihat ke gaduhan yang terjadi. Siapa lagi yang membuat kegaduhan seperti ini hingga menembus sampai lantai tiga kalau bukan dari fangirl Eunhyuk.
Tempat duduk Hyun Jin yang berada tepat di pojok paling belakang samping jendela membuat dia leluasa melihat apa yang terjadi di lapangan. Dia melihat beberapa yeoja tengah berteriak memanggil nama Eunhyuk yang tengah berlari di lapangan saat pelajaran olah raga berlangsung. Hyun Jin hanya bisa tersenyum melihat kejadian yang terjadi. Melihat namja yang di kenalnya dengan segala kekurangan yang di ketahui Hyun Jin tetapi selalu terlihat sempurna di mata orang lain itu, yang mungkin juga di matanya.
Kringgg ...
Bunyi bel membuat Hyun Jin kembali memandang ke arah gurunya. Tidak di rasa selama pelajaran berlangsung Hyun Jin hanya melihat ke arah luar jendela.
            “Pelajarann telah usai, kerjakan di rumah tugas yang ibu berikan tadi.”
            “Ne..” Jawab mereka serentak. Kemudian guru itu keluar dari dalam kelas.
            “Yang mana ?” Tanya Hyun Jin pada teman sebangkunya.
            “Kau juga tidak memperhatikan pelajaran dari tadi ? tidak biasanya kau seperti itu.”
            “Aniya, aku hanya tidak mendengarnya.” Kata Hyun Jin membela diri.
            “Tugas hal 104.”
            “Gomawo.” Jawab Hyun Jin lembut kepada teman sebangkunya. Hyun Jin memang terkenal ramah dan pemalu di sekolahnya, entah kenapa dia tidak bisa menjadi percaya diri saat di sekolah padahal dia memiliki segala kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh yeoja lainnya. Berbeda saat dia bersama dengan Euhyuk. Dia selalu bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut salah ataupun hal-hal mengerikan yang lain terjadi.
            Hyun Jin bergegas berlari ke bawah menuju lapangan untuk memakan bekal makan siangnya bersama Eunhyuk. Tetapi saat sampai di lapangan dia mendapati Eunhyuk yang tengah di kelilingi oleh yeoja-yeoja dan lebih parahnya Eunhyuk meladeni setiap perkataan dan sentuhan si yeoja. Hyun Jin merasa risih melihat kejadian di depannya. Entah kenapa dia tidak suku dan ingin sekali menarik semua yeoja itu dan menendangnya menjauhi Eunhyuk. Tetapi dia tidak akan mungkin melakukan itu, Hyun Jin memutuskan untuk kembali ke kelasnya ataupun menghabiskan waktu istirahatnya membaca buku di perpustakaan.
            Hyun Jin berjalan lemas menuju perpustakaan. Tetapi beberapa namja yang berada di lorong sekolah memanggilnya hanya untuk sekedar menyapanya.
            “Hyun Jin-ah, kau mau kemana ?” Tanya salah satu namja yang berada disana.
            “Ke perpustakaan.”
            “Perpustakaan ? sambil memebawa bekal ? kau ingin makan siang disana ?” Hyun Jin melihat kotak makanan yang berada di tangannya. Dia baru ingat sedang membawa bekal ini.
            “Aku sedang tidak ingin memakannya, kau mau ?” Tanya Hun Jin sambil menyerahkan bekal makan siangnya. Tetapi saat si namja ingin mengambilnya tiba-tiba seseorang meraihnya terlebih dahulu.
            “Bukankah kau membawanya untukku ? bagaimana bisa kau memberikannya kepada orang lain ?” Tanya seorang namja yang ternyata adalah Eunhyuk.
            “Ya ! Hyun Jin memberikan bekal itu untukku.” Kata namja di depan Hyun Jin memprotes Eunhyuk. Tetapi dia kembali duduk saat Eunhyuk memandang tajam ke arahnya. Melihat itu Hyun Jin hanya berbalik arah dan melanjutkan langkahnya. Tetapi Eunhyuk memegang tangan Hyun Jin yang membuat langkahnya terhenti.
            “Kau mau kemana ? Kau tidak mau makan bersama ?” Tanya Eunhyuk.
“Aniya, aku tidak lapar.” Kata Hyun Jin kembali berjalan. Eunhyuk hanya bisa diam dan melepaskan pergelangan tangan Hyun Jin. Tidak biasanya Hyun Jin seperti itu. Tetapi dia tidak ambil pusing, mungkin dia sedang mengalami datang bulan. Eunhyuk lebih memilih untuk menyantap bekal makan siangnya yang pasti tidak seenak biasanya kerana kali ini dia makan siang tanpa di temani Hyun Jin.
Hyun Jin duduk di bangku sambil meletakan kepalanya di atas meja. Dia sedang berpikir sebenarnya apa yang dia rasakan saat ini. Kenapa dia merasa ada yang aneh dan benci saat melihat yeoja-yeoja itu berada di sekeliling Eunhyuk.
“Hyun Jin-ah, apa yang kau lakukan disini saat para yeoja itu mengganggu namjachingumu eoh ?” Tanya teman sebangku Hyun Jin padanya.
“Nuguya ?”
“Siapa lagi kalau bukan Eunhyuk Oppa, kalau aku jadi kau sudah aku cincang mereka.”
“Eunhyuk ? Eunhyuk bukan namjachinguku” Jawab Hyun Jin lemas.
“Jinjja ? tetapi banyak yang bilang begitu. Sayang, padahal kalian terlihat cocok bersama.”
“Aniya, kita hanya berteman.”
“Tetapi banyak juga pasangan yang berawal dari sebuah persahabatan. Kalian sudah berteman lama, apa kau tidak pernah merasakan itu ?”
“Anak-anak buka pelajaran halaman 93.” Kata seorang guru yeoja yang tiba-tiba sudah berada di depan kelas. Hyun Jin menegakan kepalanya. Dia mengangkat kepalanya dan mengambil buku di dalam tasnya. Tiba-tiba pandangannya beralih kepada seorang namja yang tengah berlari mengelilingi lapangan dengan beberapa namja lain. Sepertinya mereka sedang di hukum. Hyun Jin hanya tersenyum melihat si namja yang berhenti tiba-tiba dan di datangi oleh guru namja yang kemudian memarahinya.
“Dasar, dia selalu saja membuat ulah. Hyukjae-ya, sebenarnya perasaan apa ini ?” Tanya Hyun Jin lirih pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah luar jendela.
***
Eunhyuk menghentikan montornya tepat di dalam halaman rumah Hyun Jin. Ya, begitulah kebiasaan Eunhyuk jika kedua orang tuanya tidak sedang berada di rumah. Mereka memang selalu meganggap rumah satu sama lain sebagai rumah sendiri. Hyun Jin berjalan mendahului Eunhyuk. Eunhyuk hanya bisa memandang Hyun Jin aneh dari belakang, tidak biasanya mereka seperti ini. Biasanya dia sangat antusias jika Eunhyuk menginap di rumahnya dan menunggunya sampai dia turun dari montor dan masuk ke dalam rumah bersama tetapi kali ini berbeda.
“Oh. Hyukjae-ya.” Kata Nyonya Kim melihat Eunhyuk masuk ke dalam rumah. Eunhyuk membungkuk memberi hormat pada Nyonya Kim.
“Kau akan menginap disini ?”
“Ne, eomma dan appa sedang keluar kota jadi tidak ada yang memasak makanan untukku. Tidak apa-apa kan eommanim ?” Tanya Eunhyuk. Panggilan eomma dari Eunhyuk memang sudah biasa Eunhyuk lakukan begitu juga Hyun Jin pada Nyonya Lee, ibu Eunhyuk.
“Geurom, bukankah kau sudah biasa meninap. Kenapa selalu meminta izin ?”
“Gomawo.” Kata Eunhyuk berjalan ke kamar yang terletak di lantai dua. Eunhyuk sampai di depan kamar yang selalu dia tempati saat menginap di rumah Hyun Jin. Sebenarnya itu adalah kamar kakak Hyun Jin yang sedang kuliah di Jepang jadi dia bisa menggunakannya untuk sekarang. Dia menatap pintu kamar di depan kamar yang akan Eunhyuk tempati yang merupakan kamar Hyun Jin. Dia masih berpikir apa yang terjadi kepada Hyun Jin hari ini, padahal pagi tadi dia baik-baik saja. Apa karena namja-namja di lorong tadi ?
“Ah molla, aku bisa gila di buatnya.” Eunhyuk mengurungkan niatnya untuk tidur cantik dan beralih ke pintu kamar Hyun Jin. Eunhyuk menggerakan kenop pintu kamar Hyun Jin tetapi pintunya terkunci. ‘Aneh, tidak biasanya Hyun Jin mengunci pintu kamarnya. Apa dia sedang berganti pakaian ?’ pikir Eunhyuk.
“Nuguya ?” Tanya Hyun Jin dari dalam yang melihat kenop pintunya bergerak.
“Ini aku, boleh aku masuk ?”
“Ada apa ?”
“Hanya ingin bertanya ?”
“Tentang ?” Eunhyuk sedikit berpikir kemudian sebuah ide muncul di otaknya.
“Rumus matematika.” Jawabnya asal. Kemudian pintu mulai terbuka dan munculah wajah Hyun Jin dari dalam kamar.
“Masuklah.” Jawab Hyun Jin berjalan ke dalam kamar.
“Rumus yang mana ?” Tanya Hyun Jin duduk di kursi depan meja belajarnya. Eunhyuk bingung ingin menjawab apa dan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Aljabar.” Jawab Eunhyuk asal.
“Mwo ? bukankah itu pelajaran SMP ? kau tidak bisa pelajaran SMP ?”
“Aniya, bukan seperti itu. Aku hanya lupa pelajaran itu dan pelajaran itu di ulang di kelas 3.” Hyun Jin hanya mengangguk.
“Kalau begitu keluarkan bukumu.” Eunhyuk bergegas membuka tasnya tetapi dia baru ingat kalau tidak membawa buku matematika. Lagi pula aljabar juga tidak ada dalam pelajaran matematikanya sekarang. Kemudian Eunhyuk tersenyum tidak jelas ke arah Hyun Jin.
“Wae ?”
“Aku tidak membawanya.”
“Aish, bagaimana bisa kau bertanya tanpa membawa bukunya ?”
“Kau tidak ingat kita tadi pagi kesiangan, jadi aku tidak sempat mengganti pelajaran di dalam tasku.”
“Aish, dasar. Tunggu di situ akan aku carikan buku SMPku.” Eunhyuk menurut dan berbaring di tempat tidur Hyun Jin. Hyun Jin membuka laci-laci di meja belajarnya mencari buka yang di butuhkan Eunhyuk untuk belajar. Sedangkan Eunhyuk hanya memperhatikannya. Dia jadi merasa sedikit bersalah telah membohongi Hyun Jin tetapi dia cukup senang bisa berbicara dengannya setelah selesai jam istirahat tadi Hyun Jin terus saja menghindar dan membisu. Walaupun sampai saat ini dia belum tau apa alasan Hyun Jin bertingkah seperti itu.
“Aku tidak yakin buku itu masih ada.” Kata Hyun Jin masih berusaha mencari bukunya membuat Eunhyuk tersadar dari lamunannya.
“Ya ! cepat cari. Kau belum mencari yang sebelah sana. Itu yang itu.” Kata Eunhyuk sambil menunjuk ke dalam laci Hyun Jin.
“Ya ! diamlah. Kau berisik.”
“Aku hanya ingin membantu.”
“Jika kau ingin membantu cepat kesini dan bantu aku. Dasar kau, kau yang butuh tetapi aku yang bersusah payah mencarinya.”
“Mianhae, baiklah aku bantu.” Eunhyuk beranjak dari tempat tidur Hyun Jin kemudian menghampiri Hyun Jin dan menarik keluar laci mejanya.
“Apa yang akan kau lakukan ?”
“Tentu saja membantumu.”
“Kenapa kau mengeluarkan laciku ?”
“Untuk mengeluarkan semua buku-bukunya agar memudahkanmu untuk mencarinya.”
“Andwe” Teriak Hyun Jin menahan Eunhyuk yang hampir menuang semua buku-bukunya ke lantai. “Masukan kembali, kau bisa membuat mereka berantakan.”
“Gwenchana, kita bisa membersihkannya lagi.”
“Andwe, tunggu sebentar” Kata Hyun Jin menarik sebuah buku di dalam laci yang tengan di angkat Kai.
 “Wae ?”
“Ketemu, akhirnya. Kajja, kita belajar.”
“Bagaimana dengan lacinya.”
“Letakan saja.” Brak. Eunhyuk melepaskan laci itu begitu saja yang membuat buku-buku melompat keluar dan berserakan di lantai.
“Ya ! apa yang kau lakukan ?” Teriak Hyun Jin kesal menatap nanar buku-bukunya yang terlah berserakan di lantai.
“Kau bilang letakan.” Jawab Eunhyuk polos.
“Aish, tentu saja letakan kembali ke tempatnya. Paboya.”
“Salahmu yang tidak memberi perintah secara detail.” Bela Eunhyuk.
“Bereskan.”
“Shirreo.”
“Ya !”
“Arraseo.” Dengan malas Eunhyuk memunguti buku-buku itu dan memasukannya kembali ke dalam laci dan menaruh laci di tempatnya semula.
“Sekarang ayo kita mulai.” Kata Hyun Jin menarik sebuah kursi lain di samping kursi meja belajarnya yang kemudian di tempati oleh Eunhyuk. Hyun Jin menjelaskan secara terperinci tentang materi aljabar tetapi bukannya mendengarkan Eunhyuk malah tertidur pulas di atas meja.
“Aish, dasar. Tetapi dia lucu juga kalau sedang tidur.” Hyun Jin memperhatikan Eunhyuk lebih dekat, melihat setiap detail wajah damainya. Kemudian sebuah gerakan kecil terlihat dalam tidur Eunhyuk. Dia membetulkan letak kepalanya pada meja. Hyun Jin menggelengkan kepalanya pelan, mencoba menyadarkan diri sendiri dari lamunannya. Sebuah ide gila muncul dari otak Hyun Jin, dia merogoh ponsel yang terletak di sakunya kemudian mengabadikan moment yang mungkin tidak datang dua kali ini. Setelah Hyun Jin mengambil foto Hyun Jin, dia beralih untuk mengerjainya. Di ambilnya bolpoin yang di atasnya terdapat hiasan bulu-bulu halus. Kemudian dia gerakan bolpoin itu di bawah lubang hidung Eunhyuk.
“Hajih.” Kemudian Eunhyuk terbangun akibat keusilan Hyun Jin.
“Hahahaha..” Hyun Jin tertawa lepas melihat wajah Eunhyuk saat bangun tidur.
“Wae ? apa yang lucu ?”
“Hapus air liur di pipimu.” Kemudian Eunhyuk menggerakan tangan ke arah pipinya tetapi dia tidak merasakan kalau pipinya basah.
“Ya ! tidak ada apapun.”
“Memang, kanapa kau percaya padaku, hahaha. Berarti ini menunjukan kalau kau selalu berliur saat tidur.” Hyun Jin tertawa karena berhasil menipu Eunhyuk.
“Aniya.” Jawab Eunhyuk kesal.
“Lalu kenapa kau percaya saja pada perkataanku ? hahaha...” Kata Hyun Jin yang tidak henti-hentinya tertawa.
“Tidak lucu” Eunhyuk berdiri dan kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Hyun Jin. Hyun Jin menghentikan tawanya dan menatap pintu kamarnya yang telah di tutup oleh Eunhyuk.
“Kau marah ?” Teriak Hyun Jin dari dalam kamarnya.
“Aniya.” Jawab Eunhyuk yang kemudian kepala muncul kembali dari luar membuat Hun Jin sedikit terkejut dengan perbuatan Eunhyuk. “ Oiya, jangan lupa besok untuk menonton pertadingan bolaku melawan kelas 3-3”
“Ne.” Jawab Hyun Jin yang membuat kepala Eunhyuk kembali menghilang dan pintu kamar kembali tertutup. Hyun Jin hanya bisa kembali tersenyum sambil melihat foto dalam layar ponselnya.
“Kyeopta.” Lirihnya saat melihat foto itu.
***
Mereka turun bersama dari lantai dua dan melihat Nyonya Kim sedang mempersiapkan makan malam di meja makan seorang diri.
“Omo, baru saja eomma ingin memanggil kalian tetapi kalian sudah turun.” Kata Nyonya Kim melihat ke arah keduanya saat telah sampai di meja makan.
“Eommanim lihatlah, yeoja macam apa dia yang tidak membantu eommanya menyiapkan makanan. Aku tidak akan mau mempunyai istri seperti dia.” Kata Eunhyuk menunjuk yeoja di sampingnya.
“Ya ! siapa juga yang ingin menjadi istrimu.” Kata Hyun Jin sambil menjulurkan lidahnya. Eunhyuk tidak mau kalah dan ikut menjulurkan lidahnya yang lebih panjang dari lidah Hyun Jin.
“Sudah ayo makan, kalian sudah besar tapi masih saja bertingkah seperti anak kecil.”
“Dia dulu eomma.” Bela Hyun Jin.
“Siapa suruh tega dengan eommanim.” Bela Eunhyuk tak mau disalahkan.
“Apa masalahmu ? dia eommaku.” Kata Hyun Jin tak mau kalah.
“Ayolah anak-anak, cepat makan nanti dingin.” Kemudian mereka duduk di meja makan tetapi duduk saling menjauh. Nyonya Kim hanya bisa geleng kepala melihat tingkah keduanya.
“Eomma, appa belum pulang ?” Tanya Hin Jin disela makannya.
“Belum, appa-mu bilang akan pulang terlambat malam ini.”
“Tidak usah khawatir, ada aku disini yang akan menjadi pengganti appa untuk melindungi kalian.” Jawab Eunhyuk percaya diri.
“Siapa kau ? power rangers ? atau ultraman ?” Ledek Hyun Jin.
“Aish..” Kata Eunhyuk yang bersiap membalas Hyun Jin tetapi kemudian di tengahi oleh Nyonya Kim.
“Sudah selesaikan makan kalian dan cuci piring makan kalian masing-masing.”
“Ne.” Jawab mereka bersamaan. Tak beberapa lama mereka menghabiskan makan malam dengan waktu yang bersamaan. Alhasil membuat mereka bertengkar lagi masalah siapa yang akan mencuci piring terlebih dahulu. Nyonya Kim sampai kesal mendengar pertengkaran mereka hingga akhirnya memutuskan untuk mencuci semuanya dan menyuruh mereka naik ke kamar.
Mereka naik ke kamar tidak dengan damai. Dalam tangga pun mereka juga berebut siapa duluan yang akan menaiki anak tangga padahal tangga itu lebar dan cukup muat untuk di lalui dua orang secara berdampingan. Tingkah mereka lagi-lagi berhasil membuat Nyonya Kim menggeleng kepala.
***
Eunhyuk berbaring di atas tempat tidur yang bukan miliknya. Dia menatap langit-langit atap. Dia berpikir apa jadinya kamar ini tanpa dirinya. Pasti dingin dan berdebu karena tidak di pakai oleh pemiliknya. Tanpa sadar dia memikirkan kalau itu bisa terjadi pada kamarnya nanti setelah beberapa bulan lagi. Benar juga, ini sudah akhir bulan Desember yang pasti kelulusan tinggal beberapa bulan lagi dan bagusnya dia tidak memiliki rencana utuk masa depannya. Dia ingin hidupnya berjalan begitu saja tanpa adanya sebuah tujuan yang akan membuatnya pusing jika tidak dapat memperolehnya.
Eunhyuk beranjak dari tempat tidur kemudian berjalan keluar kamarnya dan menghapiri kamar Hyun Jin. Tok ..tok .. tok ..
“Ini aku, apa aku boleh masuk ?”
“Masuklah.” Jawab Hyun Jin dari dalam kamarnya. Eunhyuk membuka pintu kamar Hyun Jin, di lihatnya sekeliling kamar Hyun Jin untuk mencari sosok Hyun Jin. Dia melihat Hyun Jin tengah duduk di balkon kamarnya.
“Wae ? kau ingin ribut denganku lagi ?”
“Aniya.” Jawab Eunhyuk sambil menghampiri Hyun Jin di balkon. Eunhyuk duduk  di kursi yang berada di sebelah kursi yang Hyun Jin duduki.
“Apa yang kau lakukan disini ?” Tanya Eunhyuk melihat Hyun Jin menengadah pada lagit malam.
“Melihat bintang.” Jawab Hyun Jin sambil memejamkan matanya. Eunhyuk mendongak menatap langit malam yang sebenarnya tidak ada satupun bintang di atas sana.
“Tidak ada satu bintang di atas.” Kata Eunhyuk bingung mendengar pernyataan Hyun Bin.
“Itu karena kau melihatnya dengan mata.” Jawab Hyun Jin masih memejamkan matanya.
“Bukankah melihat memang dengan mata ?” Tanya Eunhyuk kesal.
“Aniya, kau harus melihatnya dengan hati.”
“Dasar yeoja aneh.”
“Aish, kau bilang tidak ingin ribut denganku.”
“Mian.” Kata Kai nyengir kuda. “Oiya, kau tau ? tidak terasa sudah 10 tahun kita berteman.” Mendengar itu Hyun Jin membuka matanya dan membenarkan posisi duduknya.
“Benar juga, kalau tidak salah itu saat tahun baru ?” Kata Hyun Jin sedikit menggunakan nada bertanya sambil menatap ke arah Eunhyuk untuk mencari kebenaran dari perkataan yang dia ucapkan.
“Aniya, itu masih bulan Desember, tepatnya pada saat malam menjelang tahun baru.”
“Bukankah sama saja.” Kata Hyun Jin mempoutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya dari Eunhyuk.
“Tidak terasa padahal seperti baru kemarin aku mendengar tangisanmu di bawah pohon itu.”
“Benar juga, 10 tahun ya ? itu waktu yang cukup lama. Aku masih merasa sangat berterima kasih kepadamu untuk hari itu.” Kata Hyun Jin menatap Eunhyuk dan Eunhyuk juga menatap ke arah Hyun Jin.
“Aku punya ide, bagaimana kalau kita melakukan nostalgia di tempat pertama kali kita bertemu, di bawah pohon itu.”
“Ne, aku setuju, aku bahkan ragu pohon itu masih ada.”
“Pohon itu masih ada.”
“Jinjja ?” Eunhyuk menjawabnya dengan anggukan kepala.
“Kalau begitu tepat di bawah pohon jam 7 malam saat aku bertemu denganmu di-sana.”
“Ne.” Jawab Hyun Jin menganggukan kepalanya semangat.
“Kalau begitu cepat masuk dan beristirahatlah. Tidak baik lama-lama menghirup udara malam. Jaljayo.” Kata Eunhyuk berdiri sambil mengacak rambut Hyun Jin.
“Ya !” Teriak Hyun Jin tak terima dengan perlakuan yang diterimanya. Eunhyuk keluar dari kamar Hyun Jin dan segera membanting tubuhnya di tempat tidur.
***
Hari ini di sekolah Hyun Jin bebas pelajaran karena di adakannya lomba olahraga antar kelas dalam menyeleksi siswa yang akan di kirim dalam kejuaraan olahraga dalam berbagai bidang yang akan di adakan beberapa bulan lagi. Sebenarya anak kelas tiga tidak di wajibkan ikut tetapi tidak di larang ikut juga. Jadi, itu membuat Eunhyuk ikut berpartisipasi dalam pertandingan ini.
Hyun Jin berada di bangku pennton paling belakang karena bangku depan sudah terisi semua oleh para fangirl Eunhyuk. ‘yang benar saja, di kira Hyukjae itu artis’ Rutuk Hyun Jin kesal.
Eunhyuk mulai bersalaman dengan tim lawan hingga kemudian dia mencuri pandang pada bangku penonton untuk mencari sosok Hyun Jin hingga pandangannya terhenti saat melihat Hyun Jin di bangku belakang yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Eunhyuk membalas lambaian tanagn itu singkat.
Pertandingan mulai berlangsung. Eunhyuk menjadi pemegang bola pertama. Dia memainkan bola lincah seperti tidak ingin bolanya di rebut oleh pemain lawan. Dan akhirnya sebuah gol tercetak. Semua bersorak untuk Eunhyuk. Bola kembali di gilir dari kaki antar pemain. Pertandingan ini di dominasi oleh tim Eunhyuk. Eunhyuk melihat ke arah Hyun Jin, tiba-tiba dia  melihat ada yang aneh. Ada seorang namja yang sedang bersama Hyun Jin dan sepertinya namja itu bukan siswa sekolahnya. Tak lama kemudian Hyun Jin dan namja itu beranjak dari bangku penonton.
“Eunhyuk awas.” Kata seorang temannya. Dug. Bola itu tepat mengenai kepala Eunhyuk.
“Gwenchana ?” Tanya teman Eunhyuk saat berada di samping Eunhyuk.
“Gwenchana.” Jawab Eunhyuk berlari kembali mengejar bola tetapi pandangannya terus tertuju pada kursi yang baru saja di tinggalkan Hyun Jin.
Sudah cukup lama tetapi Hyun Jin tidak kunjung kembali ke tempat duduknya, membuat Eunhyuk tidak fokus ke pertandingan yang akhirnya memaksa guru olahraganya untuk mengganti Eunhyuk dengan pemain cadangan.
Eunhyuk segera berlari menuju kelas Hyun Jin tanpa berganti pakaian bolanya. Tetapi kelas Hyun jin kosong, sepertinya semua siswa telah berada di luar kelas. Eunhyuk keluar kelas hingga berpapasan dengan siswa yang akan masuk ke dalam kelas.
“Kau teman Hyun Jin ?”
“Ne.” Jawabnya sambil mengangguk lemah menatap Eunhyuk.
“Kau melihatnya ?”
“Tadi dia izin untuk pulang lebih awal.”
“Wae ?”
“Molla.” Eunhyuk bergegas pergi menuju tempat parkir. Di nyalakannya mesin motornya kemudian mulai melaju.
.
.                                                                                                                                                     
TBC
Ini FF pertama author yang main cast-nya bukan Donghae. Bagaimana ? Anehkah ? Jangan lupa tinggalkan jejak. Author sangat butuh komentar, saran atau pendapat dari kalian. Gomawo.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar