Tittle :Special Day (part 1)
Genre :
Romance, school life, friendship
Leghth :
twoshoot
Rated :
15
Main
Cast : Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk,
Kim Hyun Jin dan Lee Donghae (oc) and other cast.
Author :
Lely Oktaviani
Twitter :
@Oktavia_lely
Facebook :
Lely_oktaviani96@yahoo.com
Disclaimer :
Cast bukan milik author melainkan milik Tuhan, keluarga dan diri mereka
sendiri. Author cuma pinjam nama. FF asli dari otak author not plagiat. Tidak
boleh sembarangan mengcopy FF tanpa iijn. Warning ! typo bertebaran
dimana-mana. Gomawo.
_HAPPY READING_
Seorang
yeoja cantik tampak menghentak-hentakan kaki pelan ke tanah sambil sesekali
melihat ke jendela kamar yang berada tepat di samping rumahnya. Dia sangat
kesal dan berpikir apa yang sebenarnya di lakukan temannya itu hingga tak
kunjung keluar rumah. Yeoja itu mengerucutkan bibirnya. Walaupun ini sudah
menjadi kebiasaannya tiap pagi tetapi dia juga merasa kesal. Karena tidak sabar
menunggu lebih lama lagi dia putuskan untuk menghampiri rumahnya.
Dia mengetuk pintu
rumah itu pelan tetapi tidak ada tanda-tanda orang akan membuka pintu. Yeoja
itu melirik garasi, biasanya ada sebuah mobil terparkir disana tetapi kali ini
tidak. ‘Apa tuan dan nyonya Kim sedang tidak ada di rumah ? pantas saja dia
tidak kunjung keluar’ pikirnya. Saat dia mulai menyadari bahwa si orang tua
pemilik rumah pergi, dia mulai mengetuk pintu brutal sambil menggerakan kenop
pintu tetapi terkejutnya dia saat mendapati bahwa pintu itu tidak terkunci.
“Kebiasaan.” Katanya
lirih. Dia mulai berlari langsung menuju kamar yang berada di lantai dua. Dia
membuka pintu kamar yang lagi-lagi tidak terkunci dan mendapati seorang namja
yang tengah tertidur cantik di atas tempat tidur dengan selimutnya yang hangat.
“YA ! LEE HYUKJAE,
IREONA.. ” teriak si yeoja sambil membuka selimut brutal tetapi si namja yang
di panggil Lee Hyuk Jae itu hanya menggeliatkan tubuhnya tanpa berniat untuk
meninggalkan tempat ternyamannya. Karena jam yang semakin berjalan dan yeoja
itu tidak ingin terlambat karena kelakuan si namja dia menggunakan segala cara
untuk membangunkannya.
“YA ! MONYET. IREONA..”
Teriak yeoja itu tak kalah kerasnya di depan telinga si namja sambil menendang
pantat Hyukjae yang memaksanya untuk terbangun akibat kelakuan teman yeoja-nya
ini.
“Aghhh..” Kata si namja
berteriak sambil meraih selimut untuk menutupi tubuhnya. “Apa yang kau lakukan
di kamarku ?” Tanya si namja membelalakan matanya pada si yeoja.
“Tentu saja
membangunkanmu. Pabo.” Jawab si yeoja enteng.
“Ah, menurutmu aku
percaya ? bilang saja kau ingin melihat tubuhku tanpa pakaian.”
“Kau gila. Bisa rusak
mataku melihat badan kurus keringmu itu. Cepat bangun, dasar pemalas.”
“Jam berapa sekarang ?”
Si yeoja melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
“Jam setengah tujuh.”
Jawabnya menghadap ke arah Hyukjae.
“MWO ? kenapa kau baru
membangunkanku ?” Kata Hyukjae melompat dari tempatnya dengan hanya memakai
boxer tanpa menghiraukan yeoja yang berdiri di depannya. Hyukjae mengganti baju
sambil berlari mengambil tasnya tanpa mengganti buku yang ada di dalamnya.
Kemudian berlari ke dalam kamar mandi, tidak sampai satu menit dia sudah keluar
dengan wajah basah. Dia berlari meraih dasinya dan mengalungkannya di leher.
Dia memakai kaos kaki yang berserakan di lantai dan langsung memasukan sepatu
ke dalam kakinya.
Sedangkan si yeoja hanya
menahan tawa melihat Hyukjae berlari kesana kemari di dalam kamarnya yang
sebenarnya tidak layak di sebut kamar karena barang berserakan dimana-dimana.
“Selesai. Kajja, kita
berangkat.” Ucap Hyukjae sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
“10 menit. Ini jauh
lebih lama dari minggu lalu.” Kata si yeoja melihat jam tangannya.
“Jinjja ? padahal aku
sudah melakukan secepat mungkin.”
“Ya ! kau tidak mandi
?”
“Haruskah aku
melakukannya ?”
“Aish, dasar. Bahkan
aku tidak ingat kapan terakhir kau mandi.”
“Ya ! aku selalu mandi
saat pulang sekolah.”
“Jadi kau hanya mandi
satu kali dalam sehari ?”
“Tidak juga, hanya saat
eomma tidak ada di rumah. Kajja kita berangkat, nanti terlambat.” Kata Hyukjae
sambil berjalan keluar dari kamarnya.
“Ya ! bukankah kau yang
membuat kita hampir terlambat.” Kata si yeoja mempaoutkan bibirnya kesal.
Itulah aktifitas
keseharian mereka berdua yang hampir di lakukan setiap hari. Lee Hyukjae yang
biasa di panggil Eunhyuk oleh teman-temannya memang telah berteman lama dengan
Kim Hyun Jin, yeoja cantik dan pintar yang sekaligus menjadi tetangganya. Pertemanan
mereka di awali dengan Hyukjae yang membantu Hyun Jin saat tersesat di sekitar
perumahan rumahnya karena Hyun Jin baru pindah ke Seoul. Bahkan berkat kejadian itu keluarga mereka
juga dekat. Keluarga Hyun Jin sempat mengundang keluarga Kai makan malam
sebagai ucapan terima kasih karena telah mengantar Hyun Jin pulang ke rumah.
***
Eunhyuk
menghentikan motor sport hitamnya di tempat parkir. terlihat beberapa yeoja
melihat ke arah mereka. Bukan ke arah mereka melainkan ke arah Eunhyuk. Ya, Eunhyuk.
Di balik ke pemalasan dan kejorokannya, dia sangat populer di sekolah. Bukan
karena wajahnya saja yang tampan dan terlihat manly tetapi dia juga jago dalam dance
dan olahraga sepak bola. Tetapi jangan tanya soal otak, karena kepintaran
Eunyuk hanya dalam menyembunyikan kumpulan blue film-nya. Berbeda dengan Hyun
Jin yang merupakan siswa kebanggaan sekolahnya karena selalu memenangkan olympiade.
Tetapi entah kenapa Eunhyuk bisa menjadi lebih populer dari Hyun Jin, mungkin
karena fangirl jauh lebih fanatic di bandingkan fanboy.
“Lee Hyukjae, tunggu
aku.” Kata Hyun Jin yang melihat Eunhyuk berjalan mendahuluinya yang membuat
dia tertinggal jauh di belakang Eunhyuk. Karena mendengar teriakan Hyun Jin
terpaksa membuat Eunhyuk berhenti. Melihat itu Hyun Jin mempercepat langkahnya
menghampiri Eunhyuk.
“Ya ! kau ingin
memamerkan kaki panjangmu eoh ?” Kata Hyun Jin setelah berada di samping
Eunhyuk.
“Sudah berapa kali aku
bilang jangan panggil aku Lee Hyuk Jae.” Jawab Eunhyuk kepada Hyun Jin.
“Lalu aku harus
memanggilmu apa ? Monyet ?”
“Aish, tentu saja
Eunhyuk.” Kata Eunhyuk menatap Hyun Jin kesal.
“Arraseo,” Kemudian
mereka kembali berjalan bersama. Eunhyuk berbelok ke arah gedung sebelah kanan
yang di ikuti oleh Hyun Jin tetapi tiba-tiba saja Eunhyuk menghentikan langkahnya
yang membuat hidung Hyun Jin berbenturan dengan punggung Eunhyuk.
“Kau kenapa ? kenapa
berhenti tiba-tiba ?” Kata Hyun Jin sambil mengusap hidungnya yang merah berkat
tabrakan yang tidak direncanakan tadi. Eunhyuk berbalik ke arah Hyun Jin.
“Apa yang kau lakukan ?
bukankah kelasmu berada disana ?” Tunjuk Eunhyuk pada gedung yang berlawanan
arah dari tempat mereka. Hyun Jin menatap arah yang di tunjuk Eunhyuk kemudian
tersenyum ke arah Eunhyuk.
“Benar juga. Aku salah
berbelok.” Jawabnya kemudian berbalik dan menuju gedung yang di maksud Eunhyuk.
“Aish, aku benar-benar.
Tidak habis pikir yeoja seperti dia bisa menjuarai berbagai olympiade.” Kata
Eunhyuk sebelum akhirnya berjalan kembali ke kelasnya.
Mereka memang seumuran
dan lahir di tahun yang sama tetapi karena jarak bulan yang terlalu jauh
membuat mereka berada di tingkat kelas yang berbeda. Eunhyuk yang berada di
kelas 3 dan Hyun Jin di kelas 2. Walaupun begitu Hyun Jin enggan untuk
memanggil Eunhyuk dengan imbuhan oppa. Dia lebih nyaman memanggilnya Hyukjae.
Pelajaran di kelas Hyun
Jin pun di mulai tetapi siswa di kelas bukannya fokus dengan pelajaran yang di terangkan
melainkan mencuri pandang ke arah luar jendela melihat ke gaduhan yang terjadi.
Siapa lagi yang membuat kegaduhan seperti ini hingga menembus sampai lantai tiga
kalau bukan dari fangirl Eunhyuk.
Tempat duduk Hyun Jin
yang berada tepat di pojok paling belakang samping jendela membuat dia leluasa
melihat apa yang terjadi di lapangan. Dia melihat beberapa yeoja tengah
berteriak memanggil nama Eunhyuk yang tengah berlari di lapangan saat pelajaran
olah raga berlangsung. Hyun Jin hanya bisa tersenyum melihat kejadian yang
terjadi. Melihat namja yang di kenalnya dengan segala kekurangan yang di ketahui
Hyun Jin tetapi selalu terlihat sempurna di mata orang lain itu, yang mungkin
juga di matanya.
Kringgg ...
Bunyi bel membuat Hyun Jin kembali memandang ke arah
gurunya. Tidak di rasa selama pelajaran berlangsung Hyun Jin hanya melihat ke
arah luar jendela.
“Pelajarann
telah usai, kerjakan di rumah tugas yang ibu berikan tadi.”
“Ne..”
Jawab mereka serentak. Kemudian guru itu keluar dari dalam kelas.
“Yang
mana ?” Tanya Hyun Jin pada teman sebangkunya.
“Kau juga tidak memperhatikan pelajaran dari tadi ? tidak biasanya kau seperti itu.”
“Kau juga tidak memperhatikan pelajaran dari tadi ? tidak biasanya kau seperti itu.”
“Aniya,
aku hanya tidak mendengarnya.” Kata Hyun Jin membela diri.
“Tugas
hal 104.”
“Gomawo.”
Jawab Hyun Jin lembut kepada teman sebangkunya. Hyun Jin memang terkenal ramah
dan pemalu di sekolahnya, entah kenapa dia tidak bisa menjadi percaya diri saat
di sekolah padahal dia memiliki segala kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh
yeoja lainnya. Berbeda saat dia bersama dengan Euhyuk. Dia selalu bisa menjadi
dirinya sendiri tanpa takut salah ataupun hal-hal mengerikan yang lain terjadi.
Hyun
Jin bergegas berlari ke bawah menuju lapangan untuk memakan bekal makan
siangnya bersama Eunhyuk. Tetapi saat sampai di lapangan dia mendapati Eunhyuk
yang tengah di kelilingi oleh yeoja-yeoja dan lebih parahnya Eunhyuk meladeni
setiap perkataan dan sentuhan si yeoja. Hyun Jin merasa risih melihat kejadian
di depannya. Entah kenapa dia tidak suku dan ingin sekali menarik semua yeoja itu
dan menendangnya menjauhi Eunhyuk. Tetapi dia tidak akan mungkin melakukan itu,
Hyun Jin memutuskan untuk kembali ke kelasnya ataupun menghabiskan waktu
istirahatnya membaca buku di perpustakaan.
Hyun
Jin berjalan lemas menuju perpustakaan. Tetapi beberapa namja yang berada di
lorong sekolah memanggilnya hanya untuk sekedar menyapanya.
“Hyun
Jin-ah, kau mau kemana ?” Tanya salah satu namja yang berada disana.
“Ke
perpustakaan.”
“Perpustakaan
? sambil memebawa bekal ? kau ingin makan siang disana ?” Hyun Jin melihat
kotak makanan yang berada di tangannya. Dia baru ingat sedang membawa bekal
ini.
“Aku
sedang tidak ingin memakannya, kau mau ?” Tanya Hun Jin sambil menyerahkan
bekal makan siangnya. Tetapi saat si namja ingin mengambilnya tiba-tiba
seseorang meraihnya terlebih dahulu.
“Bukankah
kau membawanya untukku ? bagaimana bisa kau memberikannya kepada orang lain ?”
Tanya seorang namja yang ternyata adalah Eunhyuk.
“Ya
! Hyun Jin memberikan bekal itu untukku.” Kata namja di depan Hyun Jin
memprotes Eunhyuk. Tetapi dia kembali duduk saat Eunhyuk memandang tajam ke
arahnya. Melihat itu Hyun Jin hanya berbalik arah dan melanjutkan langkahnya.
Tetapi Eunhyuk memegang tangan Hyun Jin yang membuat langkahnya terhenti.
“Kau
mau kemana ? Kau tidak mau makan bersama ?” Tanya Eunhyuk.
“Aniya, aku tidak lapar.”
Kata Hyun Jin kembali berjalan. Eunhyuk hanya bisa diam dan melepaskan
pergelangan tangan Hyun Jin. Tidak biasanya Hyun Jin seperti itu. Tetapi dia
tidak ambil pusing, mungkin dia sedang mengalami datang bulan. Eunhyuk lebih
memilih untuk menyantap bekal makan siangnya yang pasti tidak seenak biasanya
kerana kali ini dia makan siang tanpa di temani Hyun Jin.
Hyun Jin duduk di
bangku sambil meletakan kepalanya di atas meja. Dia sedang berpikir sebenarnya
apa yang dia rasakan saat ini. Kenapa dia merasa ada yang aneh dan benci saat
melihat yeoja-yeoja itu berada di sekeliling Eunhyuk.
“Hyun Jin-ah, apa yang
kau lakukan disini saat para yeoja itu mengganggu namjachingumu eoh ?” Tanya
teman sebangku Hyun Jin padanya.
“Nuguya ?”
“Siapa lagi kalau bukan
Eunhyuk Oppa, kalau aku jadi kau sudah aku cincang mereka.”
“Eunhyuk ? Eunhyuk
bukan namjachinguku” Jawab Hyun Jin lemas.
“Jinjja ? tetapi banyak
yang bilang begitu. Sayang, padahal kalian terlihat cocok bersama.”
“Aniya, kita hanya berteman.”
“Tetapi banyak juga
pasangan yang berawal dari sebuah persahabatan. Kalian sudah berteman lama, apa
kau tidak pernah merasakan itu ?”
“Anak-anak buka
pelajaran halaman 93.” Kata seorang guru yeoja yang tiba-tiba sudah berada di
depan kelas. Hyun Jin menegakan kepalanya. Dia mengangkat kepalanya dan
mengambil buku di dalam tasnya. Tiba-tiba pandangannya beralih kepada seorang
namja yang tengah berlari mengelilingi lapangan dengan beberapa namja lain.
Sepertinya mereka sedang di hukum. Hyun Jin hanya tersenyum melihat si namja
yang berhenti tiba-tiba dan di datangi oleh guru namja yang kemudian
memarahinya.
“Dasar, dia selalu saja
membuat ulah. Hyukjae-ya, sebenarnya perasaan apa ini ?” Tanya Hyun Jin lirih
pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah luar jendela.
***
Eunhyuk menghentikan
montornya tepat di dalam halaman rumah Hyun Jin. Ya, begitulah kebiasaan
Eunhyuk jika kedua orang tuanya tidak sedang berada di rumah. Mereka memang
selalu meganggap rumah satu sama lain sebagai rumah sendiri. Hyun Jin berjalan
mendahului Eunhyuk. Eunhyuk hanya bisa memandang Hyun Jin aneh dari belakang,
tidak biasanya mereka seperti ini. Biasanya dia sangat antusias jika Eunhyuk
menginap di rumahnya dan menunggunya sampai dia turun dari montor dan masuk ke
dalam rumah bersama tetapi kali ini berbeda.
“Oh. Hyukjae-ya.” Kata
Nyonya Kim melihat Eunhyuk masuk ke dalam rumah. Eunhyuk membungkuk memberi
hormat pada Nyonya Kim.
“Kau akan menginap
disini ?”
“Ne, eomma dan appa
sedang keluar kota jadi tidak ada yang memasak makanan untukku. Tidak apa-apa
kan eommanim ?” Tanya Eunhyuk. Panggilan eomma dari Eunhyuk memang sudah biasa
Eunhyuk lakukan begitu juga Hyun Jin pada Nyonya Lee, ibu Eunhyuk.
“Geurom, bukankah kau
sudah biasa meninap. Kenapa selalu meminta izin ?”
“Gomawo.” Kata Eunhyuk
berjalan ke kamar yang terletak di lantai dua. Eunhyuk sampai di depan kamar
yang selalu dia tempati saat menginap di rumah Hyun Jin. Sebenarnya itu adalah
kamar kakak Hyun Jin yang sedang kuliah di Jepang jadi dia bisa menggunakannya
untuk sekarang. Dia menatap pintu kamar di depan kamar yang akan Eunhyuk
tempati yang merupakan kamar Hyun Jin. Dia masih berpikir apa yang terjadi
kepada Hyun Jin hari ini, padahal pagi tadi dia baik-baik saja. Apa karena
namja-namja di lorong tadi ?
“Ah molla, aku bisa
gila di buatnya.” Eunhyuk mengurungkan niatnya untuk tidur cantik dan beralih
ke pintu kamar Hyun Jin. Eunhyuk menggerakan kenop pintu kamar Hyun Jin tetapi
pintunya terkunci. ‘Aneh, tidak biasanya Hyun Jin mengunci pintu kamarnya. Apa
dia sedang berganti pakaian ?’ pikir Eunhyuk.
“Nuguya ?” Tanya Hyun
Jin dari dalam yang melihat kenop pintunya bergerak.
“Ini aku, boleh aku
masuk ?”
“Ada apa ?”
“Hanya ingin bertanya
?”
“Tentang ?” Eunhyuk
sedikit berpikir kemudian sebuah ide muncul di otaknya.
“Rumus matematika.”
Jawabnya asal. Kemudian pintu mulai terbuka dan munculah wajah Hyun Jin dari
dalam kamar.
“Masuklah.” Jawab Hyun
Jin berjalan ke dalam kamar.
“Rumus yang mana ?” Tanya
Hyun Jin duduk di kursi depan meja belajarnya. Eunhyuk bingung ingin menjawab
apa dan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Aljabar.” Jawab
Eunhyuk asal.
“Mwo ? bukankah itu
pelajaran SMP ? kau tidak bisa pelajaran SMP ?”
“Aniya, bukan seperti
itu. Aku hanya lupa pelajaran itu dan pelajaran itu di ulang di kelas 3.” Hyun
Jin hanya mengangguk.
“Kalau begitu keluarkan
bukumu.” Eunhyuk bergegas membuka tasnya tetapi dia baru ingat kalau tidak
membawa buku matematika. Lagi pula aljabar juga tidak ada dalam pelajaran matematikanya
sekarang. Kemudian Eunhyuk tersenyum tidak jelas ke arah Hyun Jin.
“Wae ?”
“Aku tidak membawanya.”
“Aish, bagaimana bisa
kau bertanya tanpa membawa bukunya ?”
“Kau tidak ingat kita
tadi pagi kesiangan, jadi aku tidak sempat mengganti pelajaran di dalam tasku.”
“Aish, dasar. Tunggu di
situ akan aku carikan buku SMPku.” Eunhyuk menurut dan berbaring di tempat
tidur Hyun Jin. Hyun Jin membuka laci-laci di meja belajarnya mencari buka yang
di butuhkan Eunhyuk untuk belajar. Sedangkan Eunhyuk hanya memperhatikannya.
Dia jadi merasa sedikit bersalah telah membohongi Hyun Jin tetapi dia cukup
senang bisa berbicara dengannya setelah selesai jam istirahat tadi Hyun Jin
terus saja menghindar dan membisu. Walaupun sampai saat ini dia belum tau apa
alasan Hyun Jin bertingkah seperti itu.
“Aku tidak yakin buku
itu masih ada.” Kata Hyun Jin masih berusaha mencari bukunya membuat Eunhyuk
tersadar dari lamunannya.
“Ya ! cepat cari. Kau
belum mencari yang sebelah sana. Itu yang itu.” Kata Eunhyuk sambil menunjuk ke
dalam laci Hyun Jin.
“Ya ! diamlah. Kau
berisik.”
“Aku hanya ingin
membantu.”
“Jika kau ingin
membantu cepat kesini dan bantu aku. Dasar kau, kau yang butuh tetapi aku yang
bersusah payah mencarinya.”
“Mianhae, baiklah aku
bantu.” Eunhyuk beranjak dari tempat tidur Hyun Jin kemudian menghampiri Hyun
Jin dan menarik keluar laci mejanya.
“Apa yang akan kau
lakukan ?”
“Tentu saja membantumu.”
“Kenapa kau
mengeluarkan laciku ?”
“Untuk mengeluarkan
semua buku-bukunya agar memudahkanmu untuk mencarinya.”
“Andwe” Teriak Hyun Jin
menahan Eunhyuk yang hampir menuang semua buku-bukunya ke lantai. “Masukan
kembali, kau bisa membuat mereka berantakan.”
“Gwenchana, kita bisa
membersihkannya lagi.”
“Andwe, tunggu
sebentar” Kata Hyun Jin menarik sebuah buku di dalam laci yang tengan di angkat
Kai.
“Wae ?”
“Ketemu, akhirnya.
Kajja, kita belajar.”
“Bagaimana dengan
lacinya.”
“Letakan saja.” Brak.
Eunhyuk melepaskan laci itu begitu saja yang membuat buku-buku melompat keluar
dan berserakan di lantai.
“Ya ! apa yang kau
lakukan ?” Teriak Hyun Jin kesal menatap nanar buku-bukunya yang terlah
berserakan di lantai.
“Kau bilang letakan.”
Jawab Eunhyuk polos.
“Aish, tentu saja
letakan kembali ke tempatnya. Paboya.”
“Salahmu yang tidak
memberi perintah secara detail.” Bela Eunhyuk.
“Bereskan.”
“Shirreo.”
“Ya !”
“Arraseo.” Dengan malas
Eunhyuk memunguti buku-buku itu dan memasukannya kembali ke dalam laci dan
menaruh laci di tempatnya semula.
“Sekarang ayo kita
mulai.” Kata Hyun Jin menarik sebuah kursi lain di samping kursi meja belajarnya
yang kemudian di tempati oleh Eunhyuk. Hyun Jin menjelaskan secara terperinci
tentang materi aljabar tetapi bukannya mendengarkan Eunhyuk malah tertidur
pulas di atas meja.
“Aish, dasar. Tetapi
dia lucu juga kalau sedang tidur.” Hyun Jin memperhatikan Eunhyuk lebih dekat,
melihat setiap detail wajah damainya. Kemudian sebuah gerakan kecil terlihat
dalam tidur Eunhyuk. Dia membetulkan letak kepalanya pada meja. Hyun Jin
menggelengkan kepalanya pelan, mencoba menyadarkan diri sendiri dari
lamunannya. Sebuah ide gila muncul dari otak Hyun Jin, dia merogoh ponsel yang
terletak di sakunya kemudian mengabadikan moment yang mungkin tidak datang dua
kali ini. Setelah Hyun Jin mengambil foto Hyun Jin, dia beralih untuk
mengerjainya. Di ambilnya bolpoin yang di atasnya terdapat hiasan bulu-bulu
halus. Kemudian dia gerakan bolpoin itu di bawah lubang hidung Eunhyuk.
“Hajih.” Kemudian
Eunhyuk terbangun akibat keusilan Hyun Jin.
“Hahahaha..” Hyun Jin
tertawa lepas melihat wajah Eunhyuk saat bangun tidur.
“Wae ? apa yang lucu ?”
“Hapus air liur di pipimu.”
Kemudian Eunhyuk menggerakan tangan ke arah pipinya tetapi dia tidak merasakan
kalau pipinya basah.
“Ya ! tidak ada apapun.”
“Memang, kanapa kau
percaya padaku, hahaha. Berarti ini menunjukan kalau kau selalu berliur saat
tidur.” Hyun Jin tertawa karena berhasil menipu Eunhyuk.
“Aniya.” Jawab Eunhyuk
kesal.
“Lalu kenapa kau
percaya saja pada perkataanku ? hahaha...” Kata Hyun Jin yang tidak
henti-hentinya tertawa.
“Tidak lucu” Eunhyuk
berdiri dan kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Hyun Jin. Hyun Jin
menghentikan tawanya dan menatap pintu kamarnya yang telah di tutup oleh
Eunhyuk.
“Kau marah ?” Teriak
Hyun Jin dari dalam kamarnya.
“Aniya.” Jawab Eunhyuk
yang kemudian kepala muncul kembali dari luar membuat Hun Jin sedikit terkejut
dengan perbuatan Eunhyuk. “ Oiya, jangan lupa besok untuk menonton pertadingan
bolaku melawan kelas 3-3”
“Ne.” Jawab Hyun Jin
yang membuat kepala Eunhyuk kembali menghilang dan pintu kamar kembali
tertutup. Hyun Jin hanya bisa kembali tersenyum sambil melihat foto dalam layar
ponselnya.
“Kyeopta.” Lirihnya
saat melihat foto itu.
***
Mereka turun bersama
dari lantai dua dan melihat Nyonya Kim sedang mempersiapkan makan malam di meja
makan seorang diri.
“Omo, baru saja eomma
ingin memanggil kalian tetapi kalian sudah turun.” Kata Nyonya Kim melihat ke
arah keduanya saat telah sampai di meja makan.
“Eommanim lihatlah,
yeoja macam apa dia yang tidak membantu eommanya menyiapkan makanan. Aku tidak
akan mau mempunyai istri seperti dia.” Kata Eunhyuk menunjuk yeoja di
sampingnya.
“Ya ! siapa juga yang ingin
menjadi istrimu.” Kata Hyun Jin sambil menjulurkan lidahnya. Eunhyuk tidak mau
kalah dan ikut menjulurkan lidahnya yang lebih panjang dari lidah Hyun Jin.
“Sudah ayo makan,
kalian sudah besar tapi masih saja bertingkah seperti anak kecil.”
“Dia dulu eomma.” Bela
Hyun Jin.
“Siapa suruh tega
dengan eommanim.” Bela Eunhyuk tak mau disalahkan.
“Apa masalahmu ? dia
eommaku.” Kata Hyun Jin tak mau kalah.
“Ayolah anak-anak,
cepat makan nanti dingin.” Kemudian mereka duduk di meja makan tetapi duduk
saling menjauh. Nyonya Kim hanya bisa geleng kepala melihat tingkah keduanya.
“Eomma, appa belum
pulang ?” Tanya Hin Jin disela makannya.
“Belum, appa-mu bilang
akan pulang terlambat malam ini.”
“Tidak usah khawatir,
ada aku disini yang akan menjadi pengganti appa untuk melindungi kalian.” Jawab
Eunhyuk percaya diri.
“Siapa kau ? power
rangers ? atau ultraman ?” Ledek Hyun Jin.
“Aish..” Kata Eunhyuk
yang bersiap membalas Hyun Jin tetapi kemudian di tengahi oleh Nyonya Kim.
“Sudah selesaikan makan
kalian dan cuci piring makan kalian masing-masing.”
“Ne.” Jawab mereka
bersamaan. Tak beberapa lama mereka menghabiskan makan malam dengan waktu yang
bersamaan. Alhasil membuat mereka bertengkar lagi masalah siapa yang akan
mencuci piring terlebih dahulu. Nyonya Kim sampai kesal mendengar pertengkaran
mereka hingga akhirnya memutuskan untuk mencuci semuanya dan menyuruh mereka
naik ke kamar.
Mereka naik ke kamar
tidak dengan damai. Dalam tangga pun mereka juga berebut siapa duluan yang akan
menaiki anak tangga padahal tangga itu lebar dan cukup muat untuk di lalui dua
orang secara berdampingan. Tingkah mereka lagi-lagi berhasil membuat Nyonya Kim
menggeleng kepala.
***
Eunhyuk berbaring di
atas tempat tidur yang bukan miliknya. Dia menatap langit-langit atap. Dia
berpikir apa jadinya kamar ini tanpa dirinya. Pasti dingin dan berdebu karena
tidak di pakai oleh pemiliknya. Tanpa sadar dia memikirkan kalau itu bisa terjadi
pada kamarnya nanti setelah beberapa bulan lagi. Benar juga, ini sudah akhir
bulan Desember yang pasti kelulusan tinggal beberapa bulan lagi dan bagusnya
dia tidak memiliki rencana utuk masa depannya. Dia ingin hidupnya berjalan
begitu saja tanpa adanya sebuah tujuan yang akan membuatnya pusing jika tidak
dapat memperolehnya.
Eunhyuk beranjak dari
tempat tidur kemudian berjalan keluar kamarnya dan menghapiri kamar Hyun Jin.
Tok ..tok .. tok ..
“Ini aku, apa aku boleh
masuk ?”
“Masuklah.” Jawab Hyun
Jin dari dalam kamarnya. Eunhyuk membuka pintu kamar Hyun Jin, di lihatnya
sekeliling kamar Hyun Jin untuk mencari sosok Hyun Jin. Dia melihat Hyun Jin
tengah duduk di balkon kamarnya.
“Wae ? kau ingin ribut
denganku lagi ?”
“Aniya.” Jawab Eunhyuk
sambil menghampiri Hyun Jin di balkon. Eunhyuk duduk di kursi yang berada di sebelah kursi yang
Hyun Jin duduki.
“Apa yang kau lakukan
disini ?” Tanya Eunhyuk melihat Hyun Jin menengadah pada lagit malam.
“Melihat bintang.”
Jawab Hyun Jin sambil memejamkan matanya. Eunhyuk mendongak menatap langit
malam yang sebenarnya tidak ada satupun bintang di atas sana.
“Tidak ada satu bintang
di atas.” Kata Eunhyuk bingung mendengar pernyataan Hyun Bin.
“Itu karena kau
melihatnya dengan mata.” Jawab Hyun Jin masih memejamkan matanya.
“Bukankah melihat
memang dengan mata ?” Tanya Eunhyuk kesal.
“Aniya, kau harus
melihatnya dengan hati.”
“Dasar yeoja aneh.”
“Aish, kau bilang tidak
ingin ribut denganku.”
“Mian.” Kata Kai
nyengir kuda. “Oiya, kau tau ? tidak terasa sudah 10 tahun kita berteman.”
Mendengar itu Hyun Jin membuka matanya dan membenarkan posisi duduknya.
“Benar juga, kalau
tidak salah itu saat tahun baru ?” Kata Hyun Jin sedikit menggunakan nada bertanya
sambil menatap ke arah Eunhyuk untuk mencari kebenaran dari perkataan yang dia
ucapkan.
“Aniya, itu masih bulan
Desember, tepatnya pada saat malam menjelang tahun baru.”
“Bukankah sama saja.”
Kata Hyun Jin mempoutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya dari Eunhyuk.
“Tidak terasa padahal
seperti baru kemarin aku mendengar tangisanmu di bawah pohon itu.”
“Benar juga, 10 tahun
ya ? itu waktu yang cukup lama. Aku masih merasa sangat berterima kasih
kepadamu untuk hari itu.” Kata Hyun Jin menatap Eunhyuk dan Eunhyuk juga
menatap ke arah Hyun Jin.
“Aku punya ide,
bagaimana kalau kita melakukan nostalgia di tempat pertama kali kita bertemu,
di bawah pohon itu.”
“Ne, aku setuju, aku
bahkan ragu pohon itu masih ada.”
“Pohon itu masih ada.”
“Jinjja ?” Eunhyuk
menjawabnya dengan anggukan kepala.
“Kalau begitu tepat di
bawah pohon jam 7 malam saat aku bertemu denganmu di-sana.”
“Ne.” Jawab Hyun Jin
menganggukan kepalanya semangat.
“Kalau begitu cepat
masuk dan beristirahatlah. Tidak baik lama-lama menghirup udara malam. Jaljayo.”
Kata Eunhyuk berdiri sambil mengacak rambut Hyun Jin.
“Ya !” Teriak Hyun Jin
tak terima dengan perlakuan yang diterimanya. Eunhyuk keluar dari kamar Hyun
Jin dan segera membanting tubuhnya di tempat tidur.
***
Hari ini di sekolah
Hyun Jin bebas pelajaran karena di adakannya lomba olahraga antar kelas dalam
menyeleksi siswa yang akan di kirim dalam kejuaraan olahraga dalam berbagai
bidang yang akan di adakan beberapa bulan lagi. Sebenarya anak kelas tiga tidak
di wajibkan ikut tetapi tidak di larang ikut juga. Jadi, itu membuat Eunhyuk
ikut berpartisipasi dalam pertandingan ini.
Hyun Jin berada di
bangku pennton paling belakang karena bangku depan sudah terisi semua oleh para
fangirl Eunhyuk. ‘yang benar saja, di kira Hyukjae itu artis’ Rutuk Hyun Jin
kesal.
Eunhyuk mulai
bersalaman dengan tim lawan hingga kemudian dia mencuri pandang pada bangku penonton
untuk mencari sosok Hyun Jin hingga pandangannya terhenti saat melihat Hyun Jin
di bangku belakang yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Eunhyuk membalas
lambaian tanagn itu singkat.
Pertandingan mulai
berlangsung. Eunhyuk menjadi pemegang bola pertama. Dia memainkan bola lincah
seperti tidak ingin bolanya di rebut oleh pemain lawan. Dan akhirnya sebuah gol
tercetak. Semua bersorak untuk Eunhyuk. Bola kembali di gilir dari kaki antar
pemain. Pertandingan ini di dominasi oleh tim Eunhyuk. Eunhyuk melihat ke arah
Hyun Jin, tiba-tiba dia melihat ada yang
aneh. Ada seorang namja yang sedang bersama Hyun Jin dan sepertinya namja itu
bukan siswa sekolahnya. Tak lama kemudian Hyun Jin dan namja itu beranjak dari
bangku penonton.
“Eunhyuk awas.” Kata
seorang temannya. Dug. Bola itu tepat mengenai kepala Eunhyuk.
“Gwenchana ?” Tanya
teman Eunhyuk saat berada di samping Eunhyuk.
“Gwenchana.” Jawab
Eunhyuk berlari kembali mengejar bola tetapi pandangannya terus tertuju pada
kursi yang baru saja di tinggalkan Hyun Jin.
Sudah cukup lama tetapi
Hyun Jin tidak kunjung kembali ke tempat duduknya, membuat Eunhyuk tidak fokus
ke pertandingan yang akhirnya memaksa guru olahraganya untuk mengganti Eunhyuk
dengan pemain cadangan.
Eunhyuk segera berlari
menuju kelas Hyun Jin tanpa berganti pakaian bolanya. Tetapi kelas Hyun jin
kosong, sepertinya semua siswa telah berada di luar kelas. Eunhyuk keluar kelas
hingga berpapasan dengan siswa yang akan masuk ke dalam kelas.
“Kau teman Hyun Jin ?”
“Ne.” Jawabnya sambil
mengangguk lemah menatap Eunhyuk.
“Kau melihatnya ?”
“Tadi dia izin untuk
pulang lebih awal.”
“Wae ?”
“Molla.” Eunhyuk bergegas
pergi menuju tempat parkir. Di nyalakannya mesin motornya kemudian mulai
melaju.
.
.
TBC
Ini FF pertama author yang main cast-nya bukan
Donghae. Bagaimana ? Anehkah ? Jangan lupa tinggalkan jejak. Author sangat
butuh komentar, saran atau pendapat dari kalian. Gomawo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar