I
WANNA LOVE YOU
Tittle : I wanna love you (part 1)
Genre :
Sad, Romance
Leghth :
Series/chapter
Rated :
15+
Main Cast :
Chery, Lee donghae, Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk and all member suju.
Author :
Istri sah Donghae oppa #di lempar panci sama fishy a.k.a Lee Eunhae
Twitter :
@oktavia_lely
Facebook :
Lely_oktaviani96@yahoo.com
Disclamer :
Ini adalah FF perdana saya. Mianhae author bin ajaib ini muncul entah dari mana
membawa FF gaje ini. Warming ! typo bertebaran dimana-mana. Jika ada kesamaan
alur, nama tokoh, tempat dll dengan cerita atau FF lain itu tidak di sengaja.
Cast bukan milik author melainkan milik Tuhan,
keluarga dan diri mereka sendiri. Ff asli dari otak author not plagiat.
Dilarang mengcopy FF tanpa izin.
_HAPPY READING_
@Di kamar
Chery mendengus kesal, sekarang dia sedang duduk di depan
cermin dan di otak-atik oleh sahabatnya layaknya seperti boneka barbie. Mereka
akan menonton konser super junior malam ini tetapi Chery belum juga bersiap dan
membuat Fany geram. Dengan terpaksa Fany menyempatkan mendadani sahabatnya ini
padahal konser di mulai satu jam lagi.
Chery sendiri sebenarnya tidak bernafsu menonton konser
Super Junior. Toh lebih enak tiduran di kamar daripada melihat sekelompok pria
yang loncat-loncat tidak jelas di panggung.
“Aagh . ..” Chery merintih kesakitan saat Fany
menarik rambutnya. Menyebalkan, haruskah dia berdandan hanya untuk melihat
sekelompok pria yang bahkan tidak mungkin melihatnya dalam lautan manusia.
“Maaf. Soalnya kita
tidak punya waktu lagi, salah siapa dari tadi belum juga siap.”
”Aku tidak berniat meliat
mereka.”
”Sampai kapan kau akan membenci
suju, salah mereka apa coba ?” Chery terdiam. Tidak bisa menjawab pertanyaan
Fany. Entah sampai kapan dia akan membenci mereka. Mungkin sampai mati.
”Kau harusnya bersyukur
bisa dapat tiket konser suju gratis, banyak di luar sana yang rela mengantri
panjang tetapi tidak berhasil mendapatkan tiketnya.
”Bodo.” Chery melompat
ke tempat tidur dan mendekap guling, tidak peduli dengan rambutnya yang susah
payah Fany tata kembali menjadi acak-acakan. Fany lucu, dia bilang bersyukur.
Mendapat tiket suju bukan sesuatu yang patut untuk di syukuri, tiket itu malah
menjadi mala petaka bagi Chery.
”Ayo cepet, nanti terlambat.”
Fany menarik tangan Chery sampai keluar dari kamar kosan kakaknya.
Fany dan Chery adalah
anak Surabaya yang entah tertimpa durian runtuh darimana sehingga mendapat
tiket konser Super Junior gratis. Ini semua berkat Kakak Fany yang batal
menonton konser akibat bergalau ria akibat di tinggal pacarnya menikah dengan
perempuan lain. Alhasil golden tiket pun di tangan.
@Di
depan kos
Fany
menghentikan sebuah taksi, dia tarik tangan Chery kasar karena masih saja
terpatung di pinggir jalan dan tidak bergegas
masuk taksi padahal mereka hampir terlambat dan itu semua berkat ulah Chery. Taksi
mulai melaju. Baru beberapa Km tiba-tiba saja taksi berhenti. Oh Tuhan,
terimakasih atas kesialan untuk hari ini.
“Sial, kenapa harus
macet.” Dengusku kesal.
”Jakarta macet itu
sudah menjadi hal wajar kali.” Ceplos Chery. Ah anak ini bukannya membantu
malah menambah pusing kepala.
“Kenapa harus sekarang ?
di undur besok kek mancetnya”.
”Ya kau coba saja
undurin sendiri.” Katanya sambil membuang muka. Anak ini kalau bukan teman
pasti sudah Fany plintir kepalanya. Fany tidak sabar lagi untuk menunggu. Dia
tidak ingin gagal melihat konser Super Junior.
”Ayo keluar.” Membuka
pintu taksi.
”Mau kemana ?”
“Ke kuburan”
“Hah ?” Sumpah, ingin
sekali Fany mengabadikan muka bodoh Chery saat ini.
”Ke tempat konserlah,
kalau menunggu sampai taksinya jalan, besok pagi kita baru sampai.”
”Jalan kaki ?”
”Lari” Fany mulai
berlari.
”Gila, tempat konsernya
kan masih jauh.” Berlari di belakang Fany.
”Paboooo..” Jawab Fany
sambil terus berlari.
@Di tempat konser
Mereka sampai di tempat
konser dengan nafas terputus-putus. Fany mengatur nafas dengan muka
berseri-seri. Berbeda dengan Chery yang terlihat hampir mati kehabisan nafas.
”Untung konsernya belum
dimulai, ayo masuk.” Fany menarik tangan Chery.
”Kau duluan saja, aku
mau beli minum dulu.”
”Aku sekalian, Aku
tunngu di dalam.”
~~~
@Di belakang panggung
Sekelompok namja
tampan sedang bersiap-siap berpoles diri menjadi setampan mungkin, demi ribuan
istri eh, ribuan elf yang tak sabar melihat penampilan menawan mereka. Tapi,
berbeda dengan namja lain. Seorang namja tengah sibuk meremas perutnya dan
tidak kunjung bersiap.
”Aku lapar, aku mau
pisang.” Rengek Eunhyuk.
”Ya! sudah berapa
banyak pisang yang kau habiskan tadi. Apakah itu belum cukup ?” Sungut Leeteuk.
”Hyung, jangan makan pisang
teralu banyak. Nanti kau menjadi semakin mirip dengan monyet.” Cletuk Kyuhyun
seenak dengkulnya.
”Ya ! berani kau
mengatakan itu pada hyungmu.” Balas Enhyuk geram. Tidak terima di bilang mirip
monyet.
”Baiklah, aku akan
keluar untuk membeli pisang.” Kata Donghae menengahi pertengkaran tidak elit
ini.
”Tapi
Hae, sebentar lagi konser akan dimulai.” Kata Leeteuk dengan nada kawatir.
”Aku
mengerti hyung, aku akan kembali sebelum konser dimulai.”
”Gumawo.” Ucap Eunhyuk
sambil menunjukkan aegyo-nya .
Donghae
keluar untuk membeli pisang. Dia memakai kacamata dan masker untuk agar tidak
dikenali. Donghae masuk ke dalam sebuah mall dan menuju ke tempat buah.
~~~
@Di luar tempat konser
Chery
berdesak-desakan dengan ribuan orang yang akan masuk ke dalam, sulit sekali
untuk keluar dari kerumunan, ini mereka yang ngotot apa Chery yang bodoh karena
berjalan menuju ke arah sebaliknya. Setelah sekian lama berjuang akhirnya Chery
berhasil keluar dari lautan manusia tersebut. Menyebalkan, demi apapun dia
tidak akan pernah mau melakukan itu lagi. Chery bergegas menuju toko pinggir
jalan untuk membeli 2 botol mineral lalu kembali ke tempat konser. Saat Chery
kembali ternyata tempat konser masih ramai, dia buka salah satu botol mineral.
Chery meneguk isinya sampai setengah kosong.
”Aku jalan-jalan sebentar
saja.” Chery melangkah pergi meninggalkan tempat konser.
~~~
@Di mall
Donghae keluar dari
mall dan berjalan menuju tempat konser. Setelah beberapa lama Donghae merasa
ada yang aneh, kenapa berulang-ulang dia seperti melihat toko yang sama, apa
semua toko di Indonesia terlihat sama. Apa ini ?
”Yang benar saja,
apakah aku tersesat.” Karena Donghae semakin bingung dengan gang-gang kecil
yang membuatnya muak ini, dia memutuskan untuk terus berjalan tidak peduli jalan yang di lewatinyabenar atau salah hingga
dia sampai di sebuah gang buntu. Donghae beranjak untuk berbalik tapi ada
seseorang yang menghadangnya. Sial !
”Mau apa kalian ?”
Tanyaku pada mereka. Jumlah mereka semakin mengganda, bagai amoeba yang sedang
membiak. Donghae semakin terpojok. Apalagi gang ini buntu.
”He..he..lp, help me
please .. .” Donghae berteriak sekuat tenaga, berharap seseorang dapat
menolongnya. ‘Oh kumohon siapa saja tolong aku. Aku tidak pandai berkelahi.
Tuhan, turunkanlah malaikatmu untuk menolongku. Aku berjanji akan selalu berdoa
di gereja.’ Harap Donghae. Dia tidak ingin berakhir di sini.
~~~
@Di jalan
Orang-orang ini sungguh
memuakkan, apakah mereka tidak di ajari untuk mengantri. Bukankah dengan begitu
mereka bisa masuk lebih cepat bahkan tanpa luka maupun bersaki-sakitan. Chery
menjadi malas menunggu, dia memilih untuk berjalan-jalan saja toh dia memang
tidak berniat menonton konsernya. Saat melewati sebuah gang kecil. Tiba-tiba Chery
mendengar suara orang minta tolong. Chery mencari ke sumber suara ternyata di
sebuah gang gedung ada 4 orang laki-laki dan salah satu dari mereka terkepung
oleh yang lain.
”Teruslah berteriak,
tidak akan ada yang mendengarmu.” Teriak salah satu dari ketiga orang yang
bermuka sangar.
Apa mereka sekelompok
geng atau apa, Chery berpikir keras bagaimana cara untuk menolong laki-laki
itu. Lalu sebuah ide gila muncul di otaknya. Tanpa berpikir panjang Chery
melompat di depan mereka lalu membuka mulutnya.
”Pak polisi, mereka ada
di sini.” Katanya sedikit berteriak.
”Polisi bro, kabur,
kabur.” Mereka pergi meninggalkan si pria. Setelah preman pergi cukup jauh
Chery menghampiri pria itu.
Donghae
POV
”Pak polisi, mereka ada
di sini”. Aku mendengar suara seorang yeoja. Aku tidak bisa melihat wajahnya
karena terhalang oleh preman-preman bertubuh besar di depanku.
”Polisi bro, kabur,
kabur”. Mereka pergi meninggalkanku. Setelah preman pergi cukup jauh yeoja itu
mulai mendekat kepadaku. Sekarang akau dapat melihat wajahnya lebih jelas.
Menurutku dia manis, kulitnya putih tetapi badannya kecil tidak sebesar
nyalinya.
“Kamu tidak apa-apa ?
Ada yang terluka ?” Aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Yang aku tau dia
sedang bertanya kepadaku. Aku melihat mimik wajahnya berubah seperti sedang
berfikir. Kemudian bibir kecil itu kembali bersuara.
“Are you ok ?”
Ah, aku mengerti
sekarang apa yang dia katakan, walaupun aku tidak pandai berbahasa inggris
tetapi aku cukup paham.
”Yes,
thanks for your help”
”You’re
welcome.” Dia membantuku berdiri. Kami berjalan bersama.
”Where
are you from ?”
”Korea.”
Mimik mukanya langsung berubah. Apakah aku salah berbicara.
”Why
? there is nothing wrong ?” Tanyaku karena penasaran.
”No,
what do you do in Indonesia ?”
”You don’t know me ?”
Astaga, apa dia tidak mengenalku. Padahal masker dan kaca mataku sudah terlepas
akibat ulah preman-preman tadi.
”Sorry,
are you Korea’s Actor ?”
”Forget
it, where do you live ? I’ll take you home”.
”Tidak perlu, aku akan
menonton sebuah konser di dekat sini.” (anggap aja ngomong pake b.inggris,
author tidak pintar bahasa inggris pemirsaaa ^^) readers : bilang aja nggak
bisa bahasa inggris. Bahasa inggris loe ancur thor.
”Super junior ?”
Tanyaku memastikan padahal di sekitar sini memang hanya ada konser kami.
”Ya,
apakah kamu elf ?”
”Bagaimana
denganmu ?”
”Tidak,
aku tidak suka super junior bahkan bisa di bilang aku membenci mereka. Maaf
sebelumnya jika kau elf”. Aku tersentak kaget, kanapa yeoja ini membenci kami,
memangnya apa salah kami ?
”Tidak, aku bukan elf.
Jika kamu benci SUJU lalu kenapa kamu menonton konsernya ?” Tanyaku lagi,
lama-lama aku akan mendaftarkan diri sebagai polisi karena terlalu banyak
bertanya.
”Hanya
menemani temanku. Dia sangat menyukai super junior, apalagi Siwon”.
”Kalau boleh tau,
kenapa kamu membenci super junior ?” Entah ini menjadi pertanyaanku yang ke
berapa, entah mengapa ada sesuatu yang membuatku ingin mengetahui lebih banyak
tentang yeoja ini, padahal biasanya aku bukan tipe orang yang mencampuri urusan
orang lain. Mungkin saja karena ini ada sangkut pautnya dengan kami.
”Aku
mempunyai saudara kembar namanya Chika, dia seorang elf. Dia sangat mencintai
Super Junior apalagi dengan salah seorang membernya yang sekarang sangat aku
benci. Dulu Chika sangat antusias saat akan pergi ke Korea untuk melihat konser
Suju bersama teman-temannya tetapi tiba-tiba ibuku menerima telpon bahwa Chika
mengalami kecelakaan mobil dan meninggal di Korea. Maka dari itu aku membenci
korea, Suju, atau apa pun yang berhubungan dengan Korea apalagi dia.” Air mata
mulai mengalir membasahi pipinya, entah mendapat dorongan dari siapa, tiba-tiba
aku mengangkat kedua tanganku dan menghapus air mata di pipinya dengan ibu
jariku.
”I
am sorry to hear that.”
”Terima kasih, tapi
tenang saja sepertinya aku tidak akan membencimu, hahaha .. kenapa aku jadi
curhat.”
”It’s
OK, kalau boleh tau siapa member suju
yang sangat kau benci itu ?”
”Lee
Donghae”.
Jedeerrr, apa ? yeoja ini sangat membenciku, tapi
itu semua kan bukan salah super junior apalagi aku. Bukannya aku membela diri,
tapi kalau di pikir-pikir itu bukan kesalahan kami.
”Kenapa
? aku tau kau pasti berpikir kalau saudaraku meninggal bukan salah mereka
apalagi Lee Donghae tapi tidak tau kenapa aku sangat membencinya. Ada yang
lebih lucu lagi, aku sangat membenci Lee Donghae tapi aku tidak tau jelas
seperti apa dia. Aneh ya ?
Aku
hanya bisa berdiam.
”Hai.” Dia menyengol
lenganku hingga membuatku tersadar dari lamunanku.
Chery
POV
“Kamu tidak apa-apa ?
Ada yang terluka ?” Tanyaku. Tetapi dia hanya terdiam, wajahnya terlihat
bingung. Aku mulai berfikir, wajahnya tidak seperti orang Indonesia kebanyakan.
Oiya, tadi dia kan berteriak menggunakan bahasa inggris. Mungkin saja dia dari
luar negeri.
“Are you ok ?” Ulangku menggunakan bahasa
inggris, padahal aku tidak pandai berbahasa inggris. Wajahnya berubah, kupikir
sekarang dia mengerti apa yang kukatakan.
”Yes,
thanks for your help.” Jawabnya.
”You’re
welcome.” Aku membantunya berdiri. Kami berjalan bersama.
”Where
are you from ?” Tanyaku penasaran.
”Korea.”
Apa ? kenapa harus kata itu yang aku dengar darinya.
”Why ? there is nothing
wrong ?” Tanyanya lagi, seperinya dia melihat ekspresi mukaku yang berubah
seketika saat mendengar kata Korea.
”No,
what do you do in Indonesia ?” Dustaku.
”You don’t know me ?”
Apa ? kenapa coba aku harus kenal dia. Pria aneh. Oh, mungkin saja dia aktor
dari korea yang tengah berwisata di Jakarta.
”Sorry,
are you Korea’s Actor ?”
”Forget
it, where do you live ? I’ll take you home”.
”Tidak perlu, aku akan
menonton sebuah konser di dekat sini.”
“Super junior ?”
”Ya,
apakah kau elf ?” Oh, aku benci nama itu.
”Bagaimana
denganmu ?” Tanyanya.
”Tidak,
aku tidak suka super junior bahkan bisa di bilang aku membenci mereka. Maaf
sebelumnya jika kamu elf”. Aku terlihat kaget, ya mungkin aku memang aneh
karena membenci sekelompok pria yang katanya tampan yang di puja-puja jutaan
gadis di seluruh dunia.
”Tidak, aku bukan elf.
Jika kau benci Suju lalu kenapa kau menonton konsernya ?”
”Hanya menemani
temanku. Dia sangat menyukai super junior, apalagi Siwon.”
”Kalau boleh tau,
kenapa kau membenci super junior ?”
”Aku
mempunyai saudara kembar namanya Chika, dia seorang elf. Dia sangat cinta
dengan super junior apalagi dengan salah seorang membernya yang sekarang sangat
aku benci. Dulu Chika sangat antusias saat akan pergi ke korea untuk melihat
konser suju bersama teman-temannya tetapi tiba-tiba ibuku menerima telvon bahwa
Chika mengalami kecelakaan mobil dan meninggal di korea. Maka dari itu aku
membenci Korea, Suju, atau apa pun yang berhubungan dengan Korea apalagi dia”.
Air mata mulai mengalir membasahi pipiku, tiba-tiba dia mengankat kedua tangannya
dan menghapus air mata di pipiku dengan ibu jarinya.
”I
am sorry to hear that”.
”Terima kasih, tapi
tenang saja sepertinya aku tidak akan membencimu, hahaha .. kenapa aku jadi
curhat .”
”It’s OK, kalau boleh tau siapa member Suju yang sangat
kau benci itu ?” Dia terus saja bertanya tapi itu tidak membuatku risih malah
membuat aku lebih nyaman dan merasa sedikit mengurangi bebanku.
”Lee Donghae,” Aku
bersusah payah menyebut nama pria yang paling aku benci di seluruh dunia. Aku
melihat mimik mukanya berubah bingung. Mungkin dia bertanya-tanya kenapa aku
membenci orang yang katanya berhati malaikat itu.
”Kenapa
? aku tau kau pasti berpikir kalau saudaraku meninggal bukan salah mereka
apalagi Lee Donghae tapi tidak tau kenapa aku sangat membencinya. Ada yang
lebih lucu lagi, aku sangat membenci lee donghae tapi aku tidak tau jelas
seperti apa dia. Aneh ya ?”
“...”
”Hai”. Aku menyengol
tangannya hingga membuatnya tersadar dari lamunannya.
Author
POV
Mereka sampai di depan
tempat konser, sekarang di depan telah sepi bahkan pintu masuk ke dalam telah di
tutup. Terdengar suara riuh dari dalam.
”Sepertinya konsernya
telah di mulai.” Kata Chery memulai pembicaraan.
”Apa ? Konser ? oh iya
aku baru ingat, aku ada urusan. Mianhae aku harus segera pergi, senang bertemu
denganmu. Semoga kita dapat berjumpa lagi.” Donghae pergi berlari meninggalkan
Chery sendiri.
Chery
mencari tempat duduk dan dia berniat menunggu Fany hingga konser usai. Chery
senyum-senyum sendiri. Aneh padahal dia anti Korea dan laki-laki tadi berasal
dari Korea tapi entah kenapa dia merasa nyaman di dekatnya. Bahkan dia dapat
bercerita segala hal kepadanya yang sebelumnya tidak pernah dia ceritakan
kepada orang lain selain Fany.
”Astaga, aku kenapa ?
hilangkan dia dari otakku Tuhan”.
@Di
belakang panggung
Donghae sampai dengan nafas tak beraturan, tak lupa
dengan kantong yang berisi pisang pesanan Eunhyuk.
”Ya ! kemana saja kau
?” Tanya Leeteuk murka.
”Mianhae hyung, aku ada
masalah sedikit tadi di jalan.”
”Masalah apa ?”
Tanyanya khawatir.
”Ceritanya panjang
hyung, akan aku ceritakan nanti.”
”Mana pisangku ?” Kata
Eunhyuk yang muncul dari belakang Donghae yang entah sejak kapan berada di
situ.
”Tangkap” Donghae
melempar kantong kresek berisi pisang ke arah Eunhyuk.
”Gwenchanayo ?” Tanya
Yesung hyung pada Donghae
”Nan gwenchana hyung.
Beberapa jam berlalu,
ribuan orang keluar dari tempat konser. Chery ketiduran di depan teras toko.
Tidak bergerak sedikitpun oleh hiruk pikuk dari orang-orang yang berlalu lalang
di depannya.
Fany berlari keluar
dari pintu tempat konser, terlihat kecemasan di wajahnya. Dia mulai berlari
kasana kesini. Seperti mencari sesuatu atau lebih tepatnya mencari seseorang.
Hingga dia melihat sosok yang di cemaskannya tengah tertidur pulas di depan
toko yang sudah tutup. Fany menghampirinya dengan muka geram.
”Woy, bangun.” Teriak
Fany di depan telinga Chery.
”Hmm ..” Yang di
teriaki hanya berdehem ria.
”Katanya membeli minum,
tapi kenapa kau malah ketiduran di sini ?”
”Maaf.” Sambil mengucek
matanya.
”Ayo pulang.”
”Sudah selesai ?”
”Ya kalau belum kanapa
aku sudah di luar.”
@Di kosan kakak Fany
Chery menceritakan apa
yang dia alami tadi hingga tidak masuk melihat konser Suju. Walau sebenarnya
Chery memang tidak ingin masuk dan melihat mereka. Kalau di pikir-pikir pria
tadi menolongnya. Tapi aneh, kenapa Chery tidak membencinya, bahkan dia merasa
nyaman di dekatnya. Padahal dia orang Korea dan Chery membenci segala sesuatu
yang berhubungan dengan negara itu.
”Siapa namanya ?” Suara
Fany menyadarkan lamunan Chery.
”Entah, aku lupa bertanya.”
Sambil menaikkan bahunya.
”Apa dia tampan ?”
”Lumayan. Ya sudah aku
lelah mau tidur.” Chery melompat ke arah tempat tidur.
”Jangan tidur dulu,
ceritanyakan belum selesai.” Rengek Fany sambil menarik-narik tangan Chery
untuk bangkit dari tempat tidur.
”Besok saja, aku lelah.”
”Dasar pelit.” Kata
Fany tidur membelakangi Chery.
@Di
hotel
Donghae menceritakan
semua yang terjadi tadi. Karena para member terus memaksanya menceritakan
kejadian tadi usai konser. Dan mereka sekarang tengah duduk melingkar
mendengarkan cerita Donghae.
”Tapi kamu tidak
apa-apa kan hyung ?” Tanya wookie.
”Ne, Nan gwenchana.”
”Makanya jangan keras
kepala, lain kali jangan pernah lagi keluar sendiri jika kita sedang ada
konser. Ini tidak hanya untuk hae tapi juga untuk member yang lain, arraseo ?”
Petuah Leeteuk akhirnya keluar.
”Ne,
hyung.” Jawab semua member serentak.
”Sebaiknya kita bergegas
tidur, besok pagi kita harus kembali ke Korea” Kata Leeteuk mengingatkan. Semua
member pergi ke kamar masing-masing.
Donghae belum juga
tidur, dia terus memandang keluar jendela. Dia terus memikirkan yeoja tadi.
Ahh, aku lupa bertanya namanya. Donghae pabbo. Entah kanapa, aku ingin sekali
bertemu dengannya lagi. Mungkin karena aku ingin meluruskan pemikiran buruknya
terhadapku.
”Hae, kenapa kamu belum
tidur ?” Donghae melirik seseorang yang sedang berdiri di depan pintu.
”Oh kau hyukie. Ne, aku tidak bisa tidur”.
”Aku
juga, kalau begitu bagaimana jika kita bermain kartu dan terjaga semalaman.”
”Baiklah.”
”Oiya
Hae, mian. Gara-gara aku kamu mengalami kejadian tadi.”
”Aniyo, terima kasih
mau menemaniku untuk tetap terjaga. Oiya, memangnya ada yang salah denganku ?
kenapa yeoja itu begitu membenciku ?”
”Hey Lee Donghae,
berhentilah memikirkan yeoja aneh itu. Sekarang yang ada hanyalah aku dan
sekarang ku milikku dan kamu tidak boleh memikirkan yeoja itu lagi, arraseo ?”
”Ne, kau mirip ibuku
saat marah.” Sambil tersenyum. Mereka mulai bermain kartu.
~~~
Keesokan harinya.
Di hotel semua member
suju telah bersiap menuju bandara untuk meninggalkan Indonesia. Di kosan Chery
dan Fany telah bersiap kembali ke Surabaya untuk menanti hasil kelulusan UAN
tingkat SMA sederajat yang akan di umumkan besok.
.
.
TBC
Jangan lupa tinggalkan coretan di
komentar eoh ? Mianhae jika FF nya gaje. Tebar aegyo Ming oppa^^ Pai pai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar